Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya. Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan sekolah dalam mengaplikasikan Teori Kebutuhan Maslow.
- Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
- Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
- Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
- Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
- Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
- Adanya ekspektasi yang konsisten
- Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
- Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pemberian pujian/ganjaran (reward) atas segala perilaku positif siswa daripada pemberian hukuman (punishment) atas perilaku negatif siswa.
- Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
- Guru dapat menerapkan pembelajaran individual dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
- Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif daripada yang negatif.
- Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
- Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
- Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
- Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
- Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
- Sekolah mengembangkan tutor sebaya
- Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
- Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
- Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
- Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
- Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
- Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
- Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
- Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
- Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif di mana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
- Mengembangkan program “star of the week”.
- Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
- Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
- Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
- Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
- Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry.
- Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
- Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.
- Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
- Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
- Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
- Memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekeliling sekolah
- Ruangan yang bersih dan wangi
- Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
- Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
- Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
- Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
- Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
- Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar