Minggu, 18 Mei 2014
Rabu, 19 Februari 2014
Kantor UPTD Dikpora Kecamatan Lambu-ku Tersayang
Sejak berpisah dari saudara tuanya Kecamatan Sape pada tahun 2002, Kecamatan Lambu terus memacu diri, mencoba menyejajarkan diri dengan kecamatan-kecamatan lain yang berada di Kabupaten Bima. Pembangunan fisik maupun non fisik terus dilaksanakan. Berbagai infrastruktur, sarana, dan prasarana penopang kegiatan pembangunan di Kecamatan Lambu terus dibangun, termasuk gedung-gedung sekolah, gedung-gedung kantor, dan sebagainya.
Tapi sayang, gedung kantor UPTD Dikpora Kecamatan Lambu baru sepuluh tahun kemudian dibangun, yaitu di akhir tahun 2012, pasca kerusuhan anti tambang. Gedung kantor dibangun di atas tanah seluas 817,83 M2, di samping TK Negeri Pembina Kecamatan Lambu. Dan ironisnya pelaksanaan pembangunan gedung kantor berjalan tersendat-sendat ibarat seorang kakek tua pincang yang berjalan terseok-seok. Entah apa yang menjadi kendalanya, sepertinya memang bak kakek tua pincang. Mungkinkah ada kepincangan di dalamnya?
Ingatan saya kembali ke masa lalu, akhir Juli 2006, saat saya pertama kali bertugas di UPTD Dikpora Kecamatan Lambu yang pada waktu itu masih bernomenklatur KCD Dikpora Kecamatan Lambu. Kantor yang begitu sederhana, yang pada waktu itu masih menumpang pada rumah dinas kepala sekolah SDN Rato.
Di masa kepemimpinan Bapak Drs. H. Dahlan A.R. (2002 - 2005) kantor KCD Dikpora Kecamatan Lambu bermarkas di rumah dinas kepala sekolah SDN Rato, kemudian di masa Bapak Muchtar Arsyad, A.Ma.Pd. (2005 - 2006) masih bermarkas di lokasi yang sama. Di masa Bapak H. Anwar H. Zainudin, S.Pd. (2006 - 2011) yang sangat menyedihkan. KCD Dikpora Kecamatan Lambu yang pada masa itu juga berubah nama menjadi UPT Dinas Dikpora Kecamatan Lambu tak ubahnya seperti seorang tuna wisma. Ketika di lokasi rumah dinas kepala sekolah dan guru SDN Rato tersebut dibangun gedung sekolah TK Pembina Kecamatan Lambu maka UPTD Dikpora terpaksa pergi menyingkir, dan kepala SMAN 1 Lambu Bapak Fatahurrahman, S.Pd., M.Pd. berbaik hati menerima kami untuk berkantor sementara di salah satu ruangan di SMAN 1 Lambu.
Tapi sayang, gedung kantor UPTD Dikpora Kecamatan Lambu baru sepuluh tahun kemudian dibangun, yaitu di akhir tahun 2012, pasca kerusuhan anti tambang. Gedung kantor dibangun di atas tanah seluas 817,83 M2, di samping TK Negeri Pembina Kecamatan Lambu. Dan ironisnya pelaksanaan pembangunan gedung kantor berjalan tersendat-sendat ibarat seorang kakek tua pincang yang berjalan terseok-seok. Entah apa yang menjadi kendalanya, sepertinya memang bak kakek tua pincang. Mungkinkah ada kepincangan di dalamnya?
Ingatan saya kembali ke masa lalu, akhir Juli 2006, saat saya pertama kali bertugas di UPTD Dikpora Kecamatan Lambu yang pada waktu itu masih bernomenklatur KCD Dikpora Kecamatan Lambu. Kantor yang begitu sederhana, yang pada waktu itu masih menumpang pada rumah dinas kepala sekolah SDN Rato.
Di masa kepemimpinan Bapak Drs. H. Dahlan A.R. (2002 - 2005) kantor KCD Dikpora Kecamatan Lambu bermarkas di rumah dinas kepala sekolah SDN Rato, kemudian di masa Bapak Muchtar Arsyad, A.Ma.Pd. (2005 - 2006) masih bermarkas di lokasi yang sama. Di masa Bapak H. Anwar H. Zainudin, S.Pd. (2006 - 2011) yang sangat menyedihkan. KCD Dikpora Kecamatan Lambu yang pada masa itu juga berubah nama menjadi UPT Dinas Dikpora Kecamatan Lambu tak ubahnya seperti seorang tuna wisma. Ketika di lokasi rumah dinas kepala sekolah dan guru SDN Rato tersebut dibangun gedung sekolah TK Pembina Kecamatan Lambu maka UPTD Dikpora terpaksa pergi menyingkir, dan kepala SMAN 1 Lambu Bapak Fatahurrahman, S.Pd., M.Pd. berbaik hati menerima kami untuk berkantor sementara di salah satu ruangan di SMAN 1 Lambu.
Sabtu, 15 Februari 2014
Pengumuman Kelulusan CPNS K-2
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya pengumuman Kelulusan CPNS Kategori 2 (K2) Pemerintah Kabupaten Bima dapat dilihat sejak tadi malam. Jumlah lulusan CPNS K2 adalah sebanyak 601 orang. Daftar nama ini saya ambil dari cpns.liputan6.com.
Rabu, 12 Februari 2014
Hasil Tes CPNS Honorer di 92 Daerah Sudah Bisa Dicek
Sejak 10 Februari 2014,
pemerintah mulai mengumumkan hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dari jalur Tenaga Honorer Kategori II (K2) secara bertahap.
Berdasarkan data yang diperoleh Liputan6.com dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), terdapat 16 kementerian/lembaga dan 92 instansi yang berada di pemerintah kabupaten, kota dan provinsi.
Berdasarkan data yang diperoleh Liputan6.com dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), terdapat 16 kementerian/lembaga dan 92 instansi yang berada di pemerintah kabupaten, kota dan provinsi.
Selasa, 11 Februari 2014
Aplikasi Teori Kebutuhan Maslow terhadap Pemenuhan Kebutuhan Siswa di Sekolah
Pada postingan kali ini saya ingin kembali membahas tentang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Teori Hirarki Kebutuhan Maslow ini sangat populer khususnya di perguruan tinggi. Saya juga sering membaca bahwa Teori Maslow ini juga kerap dibicarakan di dunia pendidikan. Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu
sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan
siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Lantas saya berpikir dan meraba-meraba seperti apa bentuk pemenuhan kebutuhan menurut Teori Maslow ini dalam dunia pendidikan (baca: siswa).
Senin, 10 Februari 2014
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Tentu sebagian dari kita sering mendengar tentang Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Abraham Maslow, seorang psikolog dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Nama lengkapnya Abraham Harold Maslow, dilahirkan di kawasan padat Brooklyn, New York pada tanggal 1 April 1908.
Langganan:
Postingan (Atom)